Falihin Baraki (Penulis dan Penikmat Kopi)
La Ode Darwin atau yang dikenal dengan sebutan Bang DW merupakan seorang politisi muda yang kini mewarnai politik Sultra. Ia hadir dengan warna kuning cerahnya yang tidak hanya menjadi penyempurnah indahnya warna pelangi politik, tapi juga menjadi pencerah dalam masa depan politik anak muda.
Di usianya yang masih 40 tahun, ia telah menjadi seorang kepala daerah. Tepatnya sebagai Bupati Muna Barat, salah satu kabupaten termuda di Bumi Anoa. Bahkan ia terpilih sebagai ketua Partai Golkar Provinsi Sultra melalui Musda XI Golkar Sultra. Salah satu parpol terbesar dan berpengaruh, tidak hanya di Sultra bahkan Indonesia.
Uniknya, dua pertarungan politik yang ia lakoni, baik di Pilkada maupun pemilihan Ketua Golkar Sultra dalam Musda, tanpa lawan tarung. Di Pilkada Muna Barat, ia melawan kotak kosong. Sementara di Musda Golkar Sultra ia terpilih aklamasi, mayoritas mendukung.
Dari dua pertarungan itu, sepertinya ia memang ditakdirkan menjadi petarung di arena politik tanpa lawan tarung. Bukan berarti ia tak memiliki lawan dalam pertarungan. Tapi dengan kemampuan yang dimilikinya, ia mampu menghentikan lawannya sebelum masuk dalam arena pertarungan.
Jika diibaratkan petinju di atas ring, ia tak ingin menang dengan membuat luka dan mengalirkan darah lawan. Ia selesaikan semua di bawah ring dengan damai dan penuh keguyuban. Kemampuan komunikasinya menghentikan lawan tanpa perlawanan.
Sepertinya ia sedang menerapkan apa yang dikatakan Sun Tzu: "Bertempur dan menaklukan musuh dalam peperangan bukanlah kehebatan paling tinggi. Kehebatan tertinggi terjadi ketika anda mampu menghentikan musuh tanpa perlawanan apapun."
Ia menghindari perpecahan lewat pertarungan dengan lawan. Tak berharap ada musuh yang bisa memecah belah persatuan pasca pertarungan. Maka dirajutnya semua perbedaan-perbedaan dengan penuh kesabaran dan keyakinan. Ini sejalan dengan titah Nabi Muhammad SAW: "Janganlah kalian berharap bertemu dengan musuh. Tetapi jika kalian telah bertemu mereka, maka bersabarlah."
Entah skenario apa yang ia jalani di jalan politiknya. Ia selalu berhasil melewatinya bahkan tanpa lawan di atas gelanggang. Garis tangan selalu membawanya jadi pemenang tanpa pertarungan dengan lawan.
Padahal, sebenarnya ia bukan lah politisi yang lahir, tumbuh dan besar di dunia politik praktis. Ia lahir di dunia kampus sebagai mahasiswa aktivis. Lalu tumbuh dan besar di dunia bisnis pertambangan dengan modal relasi dan ketekunan berbisnis.
Proses panjang yang ia jalani dari beraktivis hingga berbisnis itu membentuk dirinya. Belum lagi didikan nilai-nilai kebaikan dari kedua orang tuanya, dimana ayahnya adalah seorang guru sekolah. Ia tidak hanya mematangkan diri dalam prosesnya, tapi juga memantaskan diri untuk diberi tanggungjawab besar ketika waktunya tiba.
Karena kematangan dan kepantasan itu, sekarang ia sedang menjalankan tanggung jawab besar. Sebagai Bupati Muna Barat juga sebagai Ketua DPD I Golkar Sultra yang ia dapatkan dalam pertarungan politik tanpa lawan tarung. (*)
Selamat atas terpilihnya Bang DW sebagai Ketua DPD I Golkar Sultra.