OLEH: S.N.M.P. Simamora
(Dosen Institut Digital Ekonomi LPKIA, Bandung/Alumni Dept. Elektroteknik, ITB Bandung)
Manfaat terapan sebuah teknologi adalah memudahkan kebutuhan manusia, seperti yang sebelumnya harus menggunakan pensil atau pulpen namun dengan adanya terapan image-recognition cukup mendekatkan sebuah object pada kamera maka form isian sudah langsung terisi. Contoh lain seperti awalnya kartu harus didekatkan pada object-scanner, namun setelahnya cukup menggunakan mini-receiver, lalu propagasi gelombang radio dapat mendeteksi keberadaan perangkat dan saat itu juga mengirimkan data ke server.
Banyak hal yang menjadi kemudahan penggunaan sebuah perangkat bahkan mempermudah aktivitas kegiatan sehari-hari. Dan ada dua parameter kriteria bagaimana sebuah teknologi bermanfaat bagi manusia yakni: meniadakan jarak dan mengkesampingkan hambatan/penghalang. Contoh terapannya penggunaan remote-control pada televisi/radio, kunci mobil, kontrol pada projector, atau AC, Air-Conditioner dan fan. Terlihat dua parameter ini terpenuhi sehingga penggunaan remote-control diterapkan pada berbagai perangkat/alat. Indikatornya adalah pemanfaatan gelombang radio menggantikan cable, yang menghubungkan antara perangkat yang dikontrol dan pengontrolnya.
Automatic Number Plate Recognition merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengenal sebuah object dalam hal ini adalah plat nomor kendaraan. Adapun metode image-recognition ini menggunakan prinsip-kerja pada OMR (Optical Mark Recognition) yang digunakan untuk scanning form jawaban ujian; dimana object yang dikenali berupa arsiran carbon dari model pensil 2B. Pengembangan dari OMR adalah Optical Character Recognition (OCR), dimana awalnya terbatas pada tanda/kode yakni arsiran carbon maka ditingkatkan lagi kemampuannya dengan pengenalan karakter. Dalam sistem digital yang dimaksud dengan karakter adalah representasi data dalam bentuk abjad (a, b, c, d, e, ... , x, y, z), alphanumerik (0, 1, ..., 7, 8, 9), atau kode/tanda lain (&, +, %, #, *, dst.). Alhasil OCR dapat membedakan antara karakter ‘a’ dengan ‘A’ atau karakter ‘7’ dengan ‘3’. Plat nomor kendaran terdiri dari kombinasi alphanumerik dan abjad. Misalkan sebuah plat nomor BK 3 DE, artinya OCR telah memiliki kemampuan membedakan karakter abjad yakni: ‘BK’ dan ‘DE’ dengan karakter alphanumrik yakni: ‘3’.
Mekanisme Automatic Number Plate Recognition secara sederhana ditunjukkan pada Gambar 3. yakni pada mobil dipasang alat receiver untuk menerima gelombang radio yang dipropagasi secara broadcast pada range jarak tertentu secara optical line of sight oleh transmitter. Apabila umpan-balik diberikan oleh receiver maka nomor plat kendaraan otomatis akan tercatat pada basis data mulai jam-masuk serta di area gate mana pintu-masuknya. Saat kendaraan akan keluar, maka mekanisme yang sama saat di pintu-masuk akan dilakukan kembali pada pintu-keluar. Alhasil akan terkalkulasi berapa tarif yang harus dibayar berdasar nomor plat kendaraan tersebut. Hal ini tidak jauh berbeda dengan penerapan menggunakan kartu elektronik dengan cara ‘tapping’. Metode ini sangat efektif diterapkan pada parking systems, toll road payment, atau sistem pembayaran sejenis lainnya.
Terlebih lagi bila metode Automatic Number Plate Recognition diintegrasikan dengan teknologi cloud-computing seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Dengan demikian, kapasitas jumlah transaksi yang dapat di-handle oleh sistem per jam dapat disimpan dan terhubung secara real-time. Kondisi ini dapat mencegah adanya tindakan kriminal, baik ‘jambret’, penodongan, tindakan pencurian dengan kekerasan, kehilangan kendaraan, bahkan kasus pembunuhan sekalipun. Dan jangkauannya bisa secara global bila diintegrasikan dengan teknologi satelit, dimana object yang diamati dapat di-tracking baik di atas permukaan bumi maupun di bawah permukaan laut.
Bagaimana teknik image-recognition dapat mengenal sebuah pola, sederhanya sama seperti sebuah mouse (pointer-devices) atau posisi sentuh pada touch-screen mengidentifikasi posisi object pada display komputer. Pendekatan sederhannya yakni memetakan ruang 2-D display komputer dalam representasi koordinat dalam absis (sumbu-x) dan ordinat (sumbu-y). Demikian juga teknik image-recognition akan memetakan object dalam posisi 2-D pada representasi ruang matriks. Seperti halnya pada sumbu cartesius demikian ruang matriks juga memiliki dua dimensi (2-D) yakni baris dan kolom. Baris merujuk pada ordinat sedangkan kolom merujuk pada absis. Basis-data akan menyimpan posisi object dalam bentuk format absis dan ordinat atau kolom dan baris. Tantangan bila menerapkan metode image-recognition pada perangkat yang bergerak adalah ratio sensitivitasnya saat receiver menangkap propagasi gelombang radio dari transmitter, dimana hal ini secara teori sudah terjawab pada teknologi mobile-communication. Pada teknologi mobile-communication, perangkat end-user dapat digunakan, yakni menerima atau membangun panggilan komunikasi; saat kondisi sedang bergerak.