ANDOOLO, rakyatsultra.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berupaya meningkatkan peran agar kekayaan pengetahuan lokal terutama kekayaan tradisional tetap terpelihara.
Di era sekarang ini banyak konten-kontem kreator yang berpeluang untuk memanfaatkan kesempatan digitalisasi dengan berbagai inovasinya.
Melalui momentum itu, BRIN membuka peluang agar ikut berkontribusi mengirimkan konten audio visual yang dihasilkan.
Menyambut itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Konawe Selatan, DR Hj Marwiyah Tombili SE M.Sc menjelaskan BRIN memberikan fasilitas untuk pemilik kekayaan intelektual yang membutuhkan riset agar dapat memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Sehingga, kata Hj Marwiyah, BRIDA Konawe Selatan melakukan sosialisasi untuk membuka ruang komunikasi kepada para pelaku UMKM dan Lembaga Adat Tolaki (LAT) serta peran pemerintah daerah dalam membangun sinergitas pengelolaan kekayaan daerah untuk didaftarkan dalam HAKI.
BRIDA, lanjut Hj Marwiyah memegang peran penting dalam pengelolaan kekayaan intelektual sebagai fasilitator, koordinator dan motivator.
"Sosialisasi ini bertujuan menjembatani pemilik inovasi untuk mendapatkan informasi yang penting dalam mendaftarkan HAKI mereka. Juga membuka ruang komunikasi terhadap ide-ide inovasi yang potensial dari masyarakat maupun pelaku UMKM dalam mendaftarkan kekayaan intelektual mereka," ujarnya.