JAKARTA, rakyatsultra.id -- Pimpinan Yayasan Al Fachriyah Tangerang, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan menekankan kepada para politisi, Partai Politik, hingga simpatisan untuk tidak 'mengotori' kesucian masjid dengan kampanye politik praktis.
Jindan menegaskan, orang berakal dan yang waras tidak akan kampanye di masjid. Sebaliknya cuma orang yang tidak waras yang kampanye di masjid.
"Orang waras yang punya akal dan punya malu, minimal punya malu meski ilmunya sedikit, nggak akan kampanye di masjid," tuturnya dalam sebuah tausiah, dilansir pada Selasa (4/4/2023).
Saking menolak keras, Habib Jindan bahkan mendoakan mereka yang menunggangi masjid sebagai panggung politik kalah di Pemilu.
"Orang dulu begitu tahu waktu. Masjid mereka suci dari berita-berita duniawi. Tidak ada urusan dunia," tegasnya.
Habib Jindan menegaskan, masjid bukan tempatnya kampanye politik dengan atau atas dalih apapun.
Sebelumnya Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah mengeluarkan surat edaran. Salah satu isinya, masjid, musala, atau tempat ibadah harus steril dari kegiatan kampanye politik praktis. Seruan itu dikeluarkan seiring menghadapi Pemilu 2024.