KOTA BOGOR, rakyatsultra.id - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan partainya tetap konsisten melaksanakan keputusan musyawarah nasional (munas) tahun 2019 dan keputusan rapat pimpinan nasional (rapimnas) setelahnya untuk mendukung ketua umumnya Airlangga Hartarto maju menjadi bakal calon presiden 2024.
Menurut Nurdin saat menjadi narasumber dalam Embargo Talk Episode 6 bertajuk “Menafsir Langkah Zig Zag Partai Golkar” yang diikuti ANTARA melalui aplikasi zoom, Kamis, Partai Golkar tidak melirik kader internal lain maupun kader partai lain meskipun elektabilitas Airlangga masih belum cukup bersaing dengan tokoh-tokoh lain.
"Sampai saat ini kita tetap konsisten melaksanakan keputusan munas dan keputusan rapimnas. Keputusan munas itu menetapkan Airlangga sebagai calon presiden, diperkuat dalam rapimnas itu ya," kata Nurdin, kemarin.
Nurdin menerangkan untuk mendukung Airlangga maju menjadi bakal calon presiden dalam pemilihan umum (pemilu) 2024, telah ada ribuan fungsionaris Partai Golkar yang bergerak menjadi bakal calon anggota dewan tingkat daerah hingga nasional.
"Sampai sekarang kita tidak melirik (calon lain, termasuk Ridwan Kamil), dimana-mana sekarang kader Partai Golkar bergerak. Mulai sekarang ini. Barulah beberapa waktu yang lalu, setelah terbentunya, terekrutnya, daripada fungsionaris Partai Golkar seluruh Indonesia, sekarang kita sudah memiliki 45.000 fungsionaris yang akan menjadi bakal calon anggota legislatif mulai dari kabupaten, kota, provinsi sampai dengan DPR RI, itu 45 ribu orang," jelasnya.
Nurdin Halid optimistis hal itu menjadi kekuatan besar sekarang yang sudah dikumpulkan dua minggu yang lalu oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan mulai bergerak secara dinamis, militan untuk menyosialisasikan, mengkampanyekan Airlangga.
Namun demikian, ia tidak menampik pendapat pengamat politik Direktur Eksekutif Parameter Adi Prayitno bahwa hingga saat ini Airlangga Hartarto lebih nampak sebagai menteri yang membantu Presiden Jokowi dibanding menonjolkan dirinya sebagai ketua umum partai. Presiden Jokowi belum terlihat sering menggandeng Airlangga dalam berbagai kesempatan sebagai tanda dukungan terhadapnya, seperti halnya kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.