rakyatsultra.id – Jamaah haji 2023 lebih dari 64 ribu adalah golongan lanjut usia (lansia). Mereka umumnya adalah jamaah yang tertunda keberangkatannya pada 2020 dan 2021. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan jamaah lansia pada penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya.
Untuk memaksimalkan layanan, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) menyusun skema mitigasi layanan jamaah haji lansia.
Penyusunan ini melibatkan peneliti sekaligus Executive Secretary Centre for Ageing Studies (CAS) Universitas Indonesia, Vita Priantina Dewi. Sekretaris Ditjen PHU Kemenag, Ahmad Abdullah mengatakan, tahun ini jamaah haji lansia yang akan diberangkatkan mencapai 30 persen dari total kuota Indonesia.
“Dalam situasi dan kondisi pasca pandemi ini terdapat akumulasi jamaah haji lansia yang pada tahun ini sudah waktunya untuk berangkat. Jadi ini adalah bagian dari pelayanan masyarakat yang harus menjadi perhatian kita bersama agar permasalahan-permasalahan terkait layanan ini bisa segera kita tuntaskan,” kata Abdullah di Jakarta, Kamis (17/3).
Sementara, Vita menyampaikan, layanan ramah jamaah haji lansia mengacu pada buku Global Age-friendly Cities: A Guide (Kota Ramah Lansia Dunia: Sebuah Pedoman) yang diterbitkan WHO pada 2007.
“Untuk merumuskan layanan ramah jemaah haji lansia, kami mengacu pada buku yang kami anggap masih sangat relevan untuk digunakan saat ini. Di dalamnya dibahas secara mendalam bagaimana seharusnya kita memperlakukan lansia dan membangun hubungan yang baik dengan mereka,” ungkap Vita.
Vita menjelaskan, konsep layanan yang ramah lansia dapat dianalogikan dengan sebuah kota yang ramah usia.