KENDARI, rakyatsultra.id - Masyarakat Sulawesi Tenggara belakangan ini dihebohkan dengan beredarnya hasil penelitian berupa skripsi mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Penelitian skripsi pada 2016 tersebut terdapat narasi yang menyinggung perasaan salah satu suku di Sultra.
Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Adat Tolaki (LAT) pun merespons persoalan tersebut dan meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi. LAT meminta agar masyarakat menyerahkan sepenuhnya penanganan tersebut kepada aparat kepolisian.
Sekjen DPP LAT Bisman Saranani mengungkapkan di momen bulan berkah ini seyogyanya masyarakat bisa menjaga suasana hati agar tetap dingin, tenang dan damai. Terutama dua kelompok masyarakat yang masuk dalam unsur penelitian skripsi tersebut agar tetap tenang, utamanya di bulan suci Ramadan.
"Kami meminta kepada masyarakat, agar tenang. Kita sedang dalam bulan Ramadan, baiknya kita berdoa agar kita dapat menyelesaikan problem ini dengan baik utamanya di akhir Ramadan," ujar Bisman kepada wartawan, Rabu (12/4).
Bisman juga menyampaikan Indonesia kuat karena adanya keberagaman suku dan budaya yang dimiliki. Menurut dia dalam keberagaman hidup tersebut, toleransi dan saling menghargai harus diutamakan.
"Kita semua ini warga NKRI, yang merekatkan NKRI ini adalah budaya, sedang budaya dari suku-suku, dan Indonesia tidak unik jika suku-suku ini tidak ada," jelasnya.
Untuk memberikan titik terang dalam peristiwa tersebut, LAT akan menggelar pertemuan dengan berbagai pihak guna mendiskusikan persoalan tersebut. Salah satunya LAT berencana akan bertemu dengan pihak Unismuh Makassar. Bisman berjanji akan mengajukan keberatan dari penelitian pada skripsi tersebut.